Kamis, 24 Oktober 2013

perjumpaan

perjumpaan

ketika ku tatap wajahmu
seakan aku telah tertidur begitu lama
perubahan begitu jauh kulihat
dari wajahmu yang dulu begitu lugu

apakah kau masih kawanku yang dulu.?
kawan yang selalu membuatku tertawa saat sedih menerpa
kawan yang siap memberikan bahunya saat aku jatuh dan terluka parah
apakah aku akan kehilanganmu kawan.?

perjumpaan ini begitu asing buatku
aku yang dulu merasa senang dan selalu menanti untuk bertemu denganmu
kini begitu takut dan resah

kawan
apakah kau masih dapat memelukku.?
atau sekedar merangkulku.?
kadang aku merasa kau tak lagi mengenaliku
dan hati ini begitu yakin kau sudah melupakanku

terlalu bodoh,
aku terlalu posesif dan terhanyut pada perasaan
tapi itulah aku kawan, yang selalu berharap pada sebuah perjumpaan
antara kau dan aku tetaplah sama.

Rabu, 23 Oktober 2013

4ever

karya:abdul mustakim

katakanlah wahai langit
tentang semua rasa ini
tentang keinginan yang begitu kuat tuk bersamanya
tentang hati yang begitu rapuh saat tidak bersamanya
dan tentang sebuah hal yang telah menjadikanku sempurna bersamanya

wahai tuhanku
kau yang memiliki waktu
kau yang mengengam takdir
kau yang berkuasa diatas semua
bila boleh aku meminta
jagalah dia dan hatinya untukku
wahai tuhanku
birikanlah seluruh kuasamu untukku
agarku selalu bersamanya
mengengam erat tangannya
melalui hari2 bersamanya
4ever

Selasa, 22 Oktober 2013

"metode pembrontakan"

pagi ini aku akan menghitung kembali para kawan yang masih melangitkan kepalan
akan ku bangunkan kawan yang masih tersisah dan terlelap agar segera kembali kebarisan
akan ku kabarkan disetiap lini kehidupan tentang hasrat perlawanan
akan ku isi amunisi dan mimpi dalam setiap celah barisan
dan akan ku buruh setiap cukong seperti kutukan

kita tak perlu iman dan arahan yang lurus
kita tak perlu kompas tuk menentukan jalan dan arus
semenjak tanah yang kita pijak tak pernah berpihak
dan para cukong laknat lebih banyak merampas semua hak
serupa tuhan jejadian yang lebih sering mempermainkan takdir
serupa raja rakus yang memasung para pemberontak sampai nafas terakhir

rima ini bermuara sedemikian rupa
sejak kelopak mata tersayat oleh penampakan tubuh tanpa kepala
sejak hidung tersumbat oleh bau bangkai dan amis darah
sejak paruh tersesaki oleh asap pembakaran amarah
sejak telinga selalu dikacau oleh tangisan bai tanpa orang tua
dan lebih banyak lagi tragedi yang merobek robek jiwa

esok pada pagi yang sama
akan ku jajarkan nama para kawan yang mati terbantai
akan ku hitung bilangan yang sudah kalian bunuh berantai
akan ku perlihatkan manusia yang kalian biarkan menjadi bangkai
dari jejak ribuan kelicikan hasrat hitam yang selalu kami telan dan kalian capai
untuk memaksa neraka keluar barak dengan ribuan kawanan anjing
bermufakat dengan pangkat,patriotisme dan arak yang memangsa kami begitu buas menangalkan tulang serta daging
kini dinding dan hasrat menjadi kota hitam yang terlarang
tapi kalian tidak akan kami biarkan menang
kami akan bangun kembali godam dan kembali menghunuskan pedang
kami tak meminta valhala,kami hanya ingin jadikan surga kalian sebagai rampasan perang dan sejarah pemberontakan

Sabtu, 12 Oktober 2013

saat ini aku sedang berbaring mengamati bintang bintang
cahaya kecil dilangit luas sana membentuk bayangmu
dan bangkitkan kembali kenangan jinga dalam hidup yang kelabu
aku seperti bintang yang jauh menyusuri malam dengan cemas
dan adakah cayahaku menyentuh mu dalam kejauhan.?

langit kosong begitu luas dalam pandanganku
bintang yang ku amatipun semakin menggecil cahayanya
lalu adakah kamu mengamati itu.?
dan adakah bintang disana membentuk bayangku.?
sepertinya tidak, karna tak ada yang penting dalam diriku untukmu
ya, memang begitu, akupun harus menerimanya

terlalu lama kupendam rasa yang semakin hari semakin tumbuh dan kuat
terlalu takut pada semua hal ketidak mungkinan
aku merasa dipercundangi oleh cinta dan dibuat lemah olehnya
terkadang ku diam membisu saat memandangimu dari jauh
sejuta tanya timbul dibenakku, "mengapa aku mencintai orang yang tak pernah mencintaiku.??" yah begitu pessimis memang, tapi apalah aku, orang yang selalu mengharapkan belas kasih tuhan dan selalu mengeluh, namun kau dari kejauhan mengajarkanku banyak hal, mengajarkanku bagaimana menjadi manusia.

mmm,,
aku memang tak mempunyai keindahan dari sisi manapun
tak mempunyai apa apa untuk menjanjikanmu bahagia
tak punya satu pun dari ribuan keinginanmu
tapi aku memiliki kejujuran dan kesetiaan yang mungkin tak pernah kau tau
maka mari dekatlah denganku dan akan ku tunjukan seperti apa bentuk cinta

aku mencintaimu,
apakah itu belum cukup.??
ya sepertinya belum,
karna cinta tak kan pernah berlaku dalam kehidupan yang keras ini
hm, sepertinya memang begitu,
maka aku rela menunda untuk memilikimu
sepertinya aku mulai memahami arti dari rasa takut dan cemas
disanalah aku mendapatkan bagaimana cara untuk bersabar menanti keindahan
dan terimakasih cinta karna mu, aku bisa mendapatkan pelajaran penting dalam hidup ini.
pekanbaru
Tanggal 09-10-2013 wib 04:53

Abdul mustakim


matahari 17 agustus
karya:_abdul mustakim

terlalu pagi ku tulis sajak ini.
terlalu cepat kurangkai semua kata
sinar matahari di pagi ini terasa berbeda
lebih hangat dan begitu banyak memendam cerita

mungkin terlalu pagi.
untuk mengingat kembali sejarah
atau mungkin kita terlalu pagi
untuk menaikan emosi dan darah.

matahari tujuh belas agustus ku
akankah sinarmu dapat menyatukan jiwa kami.?
membalut luka kami.?
dan menyadarkan kami.?
agar kami tidak seterusnya menjadi jiwa yang tamak, rakus dan sesat.

matahari ku.
betapa rindunya aku akan sinarmu enam puluh delapan tahun silam
yang dapat membuat semua rakyat dalam negri ku bersatu
tanpa kebohongan,tanpa melihat kekuasaan dan semua setara.
kini dapatkah kau kembalikan semua itu walau semuanya jelas berbeda


jika engkau ada disini
bersama cinta yang selalu menyempurnakanku
mungkin saat ini aku tak merasakan sedikitpun kehilangan
jika engkau ada disini
tidak bersembunyi bersama cinta yang menjadikanku sosok yang kuat
mungkin aku tak serapuh dan selemah seperti disaat kau ada sisiku

sesuatu telah merebutmu dariku
bukan karna orang lain kau jauh dariku
tapi karna keadaan yang menuntutmu untuk pergi meninggalkanku
semua ini tak tergambarkan sebelumnya dan aku belum punya kesiapan untuk menjalaninya.
tapi waktu memanglah sipenguasa alam yang tak terbaca kehendaknya.
dan aku hanyalah seorang penikmat yang harus siap apa yg dia berikan

sadarkah engkau wanitaku
semenjak kau pergi dariku
perasaanku selalu campur aduk dan tak menentu
terkadang ku tertawa dan menangis sendirian seperti orang yang kehilangan akal
ketika ku ingat hari hari bersamamu.
namun terkadang aku merasa marah dan memaki sendiri sambil mengebuk" diding kamarku, ketika wajahmu datang mengerayangi langit langit jemariku.

wahai wanitaku
sejujurnya aku tak bisa hidup tanpamu
jiwaku tak akan tenang tanpa diterangi api cintamu
maka mengertilah wanitaku
segala rasa resah yang kurasakan hampir setiap waktu
rasa yang seakan membuatku seperti tak ada arti
itu karnamu yang telah hilang dari kehidupanku.



Doa anak untuk ibu yang seorang diri

tuhan janganlah kau buat hatinya resah malam ini.
hilangkanlah semua beban pada keadaan yang memasung pikiranya.
aku tak ingin sesuatu yang menyedihkan terjadi padanya
apalagi dia harus menderita melihat kehidupan kami semua
kami berusaha utuh sekuat mungkin
kami berusaha menjaga tali ini dengan semampunya.
namun apalah ego yang kadang memaksa hati dari kami terbakar karna kecemburuan

tuhan kami rindu keutuhan yang menyatukan kami seperti dulu
sehinga kami dapat melihat dia selalu tersenyum dalam satu ruangan
satu dari kami semakin menebal egonya dan dia mulai melebar jarak
satunya lagi dari kami terpental jauh karna kehidupan yang menuntutnya
satu dari kami pergi menempuh mimpi yang ia cari
satunya lagi menunggu jawaban kami kembali
dan dia ibu yang seorang diri

waktu waktu dan waktu
terus berjalan murni dan murni apa adanya
dia menanti kami bersatu kembali

satu dari kami semakin tak sadarkan diri
termakan ego yang dia turuti
satu dari kami semakin jauh
dan sepertinya muram jawaban tuk kembali
satu dari kami yang pergi menempuh mimpi
tak kuasa menahan kecewa dan memilih tak kembali
satu dari kami yang menunggu jawaban
semakin tua dan rapuh termakan penantian
dan dia ibu yang seorang diri

tuhan tuhan dan tuhan
ku mohon engkau dan aku percaya
jagalah dia, jagalah dia.
jangan biarkan menangis.
aku janji tuhan.,
akan ku bawa mereka kembali
berkumpul bersamanya
aku berjanji tuhan,
berjanji demi dia
ibu yang ku cinta.