kumpulan sajak
Kamis, 24 Oktober 2013
Rabu, 23 Oktober 2013
4ever
karya:abdul mustakim
katakanlah wahai langit
tentang semua rasa ini
tentang keinginan yang begitu kuat tuk bersamanya
tentang hati yang begitu rapuh saat tidak bersamanya
dan tentang sebuah hal yang telah menjadikanku sempurna bersamanya
wahai tuhanku
kau yang memiliki waktu
kau yang mengengam takdir
kau yang berkuasa diatas semua
bila boleh aku meminta
jagalah dia dan hatinya untukku
wahai tuhanku
birikanlah seluruh kuasamu untukku
agarku selalu bersamanya
mengengam erat tangannya
melalui hari2 bersamanya
4ever
katakanlah wahai langit
tentang semua rasa ini
tentang keinginan yang begitu kuat tuk bersamanya
tentang hati yang begitu rapuh saat tidak bersamanya
dan tentang sebuah hal yang telah menjadikanku sempurna bersamanya
wahai tuhanku
kau yang memiliki waktu
kau yang mengengam takdir
kau yang berkuasa diatas semua
bila boleh aku meminta
jagalah dia dan hatinya untukku
wahai tuhanku
birikanlah seluruh kuasamu untukku
agarku selalu bersamanya
mengengam erat tangannya
melalui hari2 bersamanya
4ever
Selasa, 22 Oktober 2013
"metode pembrontakan"
pagi ini aku akan menghitung kembali para kawan yang masih melangitkan kepalan
akan ku bangunkan kawan yang masih tersisah dan terlelap agar segera kembali kebarisan
akan ku kabarkan disetiap lini kehidupan tentang hasrat perlawanan
akan ku isi amunisi dan mimpi dalam setiap celah barisan
dan akan ku buruh setiap cukong seperti kutukan
kita tak perlu iman dan arahan yang lurus
kita tak perlu kompas tuk menentukan jalan dan arus
semenjak tanah yang kita pijak tak pernah berpihak
dan para cukong laknat lebih banyak merampas semua hak
serupa tuhan jejadian yang lebih sering mempermainkan takdir
serupa raja rakus yang memasung para pemberontak sampai nafas terakhir
rima ini bermuara sedemikian rupa
sejak kelopak mata tersayat oleh penampakan tubuh tanpa kepala
sejak hidung tersumbat oleh bau bangkai dan amis darah
sejak paruh tersesaki oleh asap pembakaran amarah
sejak telinga selalu dikacau oleh tangisan bai tanpa orang tua
dan lebih banyak lagi tragedi yang merobek robek jiwa
esok pada pagi yang sama
akan ku jajarkan nama para kawan yang mati terbantai
akan ku hitung bilangan yang sudah kalian bunuh berantai
akan ku perlihatkan manusia yang kalian biarkan menjadi bangkai
dari jejak ribuan kelicikan hasrat hitam yang selalu kami telan dan kalian capai
untuk memaksa neraka keluar barak dengan ribuan kawanan anjing
bermufakat dengan pangkat,patriotisme dan arak yang memangsa kami begitu buas menangalkan tulang serta daging
kini dinding dan hasrat menjadi kota hitam yang terlarang
tapi kalian tidak akan kami biarkan menang
kami akan bangun kembali godam dan kembali menghunuskan pedang
kami tak meminta valhala,kami hanya ingin jadikan surga kalian sebagai rampasan perang dan sejarah pemberontakan
pagi ini aku akan menghitung kembali para kawan yang masih melangitkan kepalan
akan ku bangunkan kawan yang masih tersisah dan terlelap agar segera kembali kebarisan
akan ku kabarkan disetiap lini kehidupan tentang hasrat perlawanan
akan ku isi amunisi dan mimpi dalam setiap celah barisan
dan akan ku buruh setiap cukong seperti kutukan
kita tak perlu iman dan arahan yang lurus
kita tak perlu kompas tuk menentukan jalan dan arus
semenjak tanah yang kita pijak tak pernah berpihak
dan para cukong laknat lebih banyak merampas semua hak
serupa tuhan jejadian yang lebih sering mempermainkan takdir
serupa raja rakus yang memasung para pemberontak sampai nafas terakhir
rima ini bermuara sedemikian rupa
sejak kelopak mata tersayat oleh penampakan tubuh tanpa kepala
sejak hidung tersumbat oleh bau bangkai dan amis darah
sejak paruh tersesaki oleh asap pembakaran amarah
sejak telinga selalu dikacau oleh tangisan bai tanpa orang tua
dan lebih banyak lagi tragedi yang merobek robek jiwa
esok pada pagi yang sama
akan ku jajarkan nama para kawan yang mati terbantai
akan ku hitung bilangan yang sudah kalian bunuh berantai
akan ku perlihatkan manusia yang kalian biarkan menjadi bangkai
dari jejak ribuan kelicikan hasrat hitam yang selalu kami telan dan kalian capai
untuk memaksa neraka keluar barak dengan ribuan kawanan anjing
bermufakat dengan pangkat,patriotisme dan arak yang memangsa kami begitu buas menangalkan tulang serta daging
kini dinding dan hasrat menjadi kota hitam yang terlarang
tapi kalian tidak akan kami biarkan menang
kami akan bangun kembali godam dan kembali menghunuskan pedang
kami tak meminta valhala,kami hanya ingin jadikan surga kalian sebagai rampasan perang dan sejarah pemberontakan
Sabtu, 12 Oktober 2013
saat ini aku sedang berbaring mengamati bintang bintang
cahaya kecil dilangit luas sana membentuk bayangmu
dan bangkitkan kembali kenangan jinga dalam hidup yang kelabu
aku seperti bintang yang jauh menyusuri malam dengan cemas
dan adakah cayahaku menyentuh mu dalam kejauhan.?
langit kosong begitu luas dalam pandanganku
bintang yang ku amatipun semakin menggecil cahayanya
lalu adakah kamu mengamati itu.?
dan adakah bintang disana membentuk bayangku.?
sepertinya tidak, karna tak ada yang penting dalam diriku untukmu
ya, memang begitu, akupun harus menerimanya
terlalu lama kupendam rasa yang semakin hari semakin tumbuh dan kuat
terlalu takut pada semua hal ketidak mungkinan
aku merasa dipercundangi oleh cinta dan dibuat lemah olehnya
terkadang ku diam membisu saat memandangimu dari jauh
sejuta tanya timbul dibenakku, "mengapa aku mencintai orang yang tak pernah mencintaiku.??" yah begitu pessimis memang, tapi apalah aku, orang yang selalu mengharapkan belas kasih tuhan dan selalu mengeluh, namun kau dari kejauhan mengajarkanku banyak hal, mengajarkanku bagaimana menjadi manusia.
mmm,,
aku memang tak mempunyai keindahan dari sisi manapun
tak mempunyai apa apa untuk menjanjikanmu bahagia
tak punya satu pun dari ribuan keinginanmu
tapi aku memiliki kejujuran dan kesetiaan yang mungkin tak pernah kau tau
maka mari dekatlah denganku dan akan ku tunjukan seperti apa bentuk cinta
aku mencintaimu,
apakah itu belum cukup.??
ya sepertinya belum,
karna cinta tak kan pernah berlaku dalam kehidupan yang keras ini
hm, sepertinya memang begitu,
maka aku rela menunda untuk memilikimu
sepertinya aku mulai memahami arti dari rasa takut dan cemas
disanalah aku mendapatkan bagaimana cara untuk bersabar menanti keindahan
dan terimakasih cinta karna mu, aku bisa mendapatkan pelajaran penting dalam hidup ini.
pekanbaru
Tanggal 09-10-2013 wib 04:53
Abdul mustakim
cahaya kecil dilangit luas sana membentuk bayangmu
dan bangkitkan kembali kenangan jinga dalam hidup yang kelabu
aku seperti bintang yang jauh menyusuri malam dengan cemas
dan adakah cayahaku menyentuh mu dalam kejauhan.?
langit kosong begitu luas dalam pandanganku
bintang yang ku amatipun semakin menggecil cahayanya
lalu adakah kamu mengamati itu.?
dan adakah bintang disana membentuk bayangku.?
sepertinya tidak, karna tak ada yang penting dalam diriku untukmu
ya, memang begitu, akupun harus menerimanya
terlalu lama kupendam rasa yang semakin hari semakin tumbuh dan kuat
terlalu takut pada semua hal ketidak mungkinan
aku merasa dipercundangi oleh cinta dan dibuat lemah olehnya
terkadang ku diam membisu saat memandangimu dari jauh
sejuta tanya timbul dibenakku, "mengapa aku mencintai orang yang tak pernah mencintaiku.??" yah begitu pessimis memang, tapi apalah aku, orang yang selalu mengharapkan belas kasih tuhan dan selalu mengeluh, namun kau dari kejauhan mengajarkanku banyak hal, mengajarkanku bagaimana menjadi manusia.
mmm,,
aku memang tak mempunyai keindahan dari sisi manapun
tak mempunyai apa apa untuk menjanjikanmu bahagia
tak punya satu pun dari ribuan keinginanmu
tapi aku memiliki kejujuran dan kesetiaan yang mungkin tak pernah kau tau
maka mari dekatlah denganku dan akan ku tunjukan seperti apa bentuk cinta
aku mencintaimu,
apakah itu belum cukup.??
ya sepertinya belum,
karna cinta tak kan pernah berlaku dalam kehidupan yang keras ini
hm, sepertinya memang begitu,
maka aku rela menunda untuk memilikimu
sepertinya aku mulai memahami arti dari rasa takut dan cemas
disanalah aku mendapatkan bagaimana cara untuk bersabar menanti keindahan
dan terimakasih cinta karna mu, aku bisa mendapatkan pelajaran penting dalam hidup ini.
pekanbaru
Tanggal 09-10-2013 wib 04:53
Abdul mustakim
matahari
17 agustus
karya:_abdul mustakim
terlalu pagi ku tulis sajak ini.
terlalu cepat kurangkai semua kata
sinar matahari di pagi ini terasa berbeda
lebih hangat dan begitu banyak memendam cerita
mungkin terlalu pagi.
untuk mengingat kembali sejarah
atau mungkin kita terlalu pagi
untuk menaikan emosi dan darah.
matahari tujuh belas agustus ku
akankah sinarmu dapat menyatukan jiwa kami.?
membalut luka kami.?
dan menyadarkan kami.?
agar kami tidak seterusnya menjadi jiwa yang tamak, rakus dan sesat.
matahari ku.
betapa rindunya aku akan sinarmu enam puluh delapan tahun silam
yang dapat membuat semua rakyat dalam negri ku bersatu
tanpa kebohongan,tanpa melihat kekuasaan dan semua setara.
kini dapatkah kau kembalikan semua itu walau semuanya jelas berbeda
karya:_abdul mustakim
terlalu pagi ku tulis sajak ini.
terlalu cepat kurangkai semua kata
sinar matahari di pagi ini terasa berbeda
lebih hangat dan begitu banyak memendam cerita
mungkin terlalu pagi.
untuk mengingat kembali sejarah
atau mungkin kita terlalu pagi
untuk menaikan emosi dan darah.
matahari tujuh belas agustus ku
akankah sinarmu dapat menyatukan jiwa kami.?
membalut luka kami.?
dan menyadarkan kami.?
agar kami tidak seterusnya menjadi jiwa yang tamak, rakus dan sesat.
matahari ku.
betapa rindunya aku akan sinarmu enam puluh delapan tahun silam
yang dapat membuat semua rakyat dalam negri ku bersatu
tanpa kebohongan,tanpa melihat kekuasaan dan semua setara.
kini dapatkah kau kembalikan semua itu walau semuanya jelas berbeda
jika engkau ada disini
bersama cinta yang selalu menyempurnakanku
mungkin saat ini aku tak merasakan sedikitpun kehilangan
jika engkau ada disini
tidak bersembunyi bersama cinta yang menjadikanku sosok yang kuat
mungkin aku tak serapuh dan selemah seperti disaat kau ada sisiku
sesuatu telah merebutmu dariku
bukan karna orang lain kau jauh dariku
tapi karna keadaan yang menuntutmu untuk pergi meninggalkanku
semua ini tak tergambarkan sebelumnya dan aku belum punya kesiapan untuk menjalaninya.
tapi waktu memanglah sipenguasa alam yang tak terbaca kehendaknya.
dan aku hanyalah seorang penikmat yang harus siap apa yg dia berikan
sadarkah engkau wanitaku
semenjak kau pergi dariku
perasaanku selalu campur aduk dan tak menentu
terkadang ku tertawa dan menangis sendirian seperti orang yang kehilangan akal
ketika ku ingat hari hari bersamamu.
namun terkadang aku merasa marah dan memaki sendiri sambil mengebuk" diding kamarku, ketika wajahmu datang mengerayangi langit langit jemariku.
wahai wanitaku
sejujurnya aku tak bisa hidup tanpamu
jiwaku tak akan tenang tanpa diterangi api cintamu
maka mengertilah wanitaku
segala rasa resah yang kurasakan hampir setiap waktu
rasa yang seakan membuatku seperti tak ada arti
itu karnamu yang telah hilang dari kehidupanku.
bersama cinta yang selalu menyempurnakanku
mungkin saat ini aku tak merasakan sedikitpun kehilangan
jika engkau ada disini
tidak bersembunyi bersama cinta yang menjadikanku sosok yang kuat
mungkin aku tak serapuh dan selemah seperti disaat kau ada sisiku
sesuatu telah merebutmu dariku
bukan karna orang lain kau jauh dariku
tapi karna keadaan yang menuntutmu untuk pergi meninggalkanku
semua ini tak tergambarkan sebelumnya dan aku belum punya kesiapan untuk menjalaninya.
tapi waktu memanglah sipenguasa alam yang tak terbaca kehendaknya.
dan aku hanyalah seorang penikmat yang harus siap apa yg dia berikan
sadarkah engkau wanitaku
semenjak kau pergi dariku
perasaanku selalu campur aduk dan tak menentu
terkadang ku tertawa dan menangis sendirian seperti orang yang kehilangan akal
ketika ku ingat hari hari bersamamu.
namun terkadang aku merasa marah dan memaki sendiri sambil mengebuk" diding kamarku, ketika wajahmu datang mengerayangi langit langit jemariku.
wahai wanitaku
sejujurnya aku tak bisa hidup tanpamu
jiwaku tak akan tenang tanpa diterangi api cintamu
maka mengertilah wanitaku
segala rasa resah yang kurasakan hampir setiap waktu
rasa yang seakan membuatku seperti tak ada arti
itu karnamu yang telah hilang dari kehidupanku.
Langganan:
Postingan (Atom)